Info Islam | Kisah nabi muhammad saw, sifat marah merupakan takdir yang tidak mungkin lepas dari dari diri
manusia, karena manusia memeliki nafsu yang selalu ingin di turuti dan enggan
untuk di selisihi keinginannya. bahkan kekasih allah swt, yaitu nabi muhammad
saw pun juga pernah marah, hal ini seperti yang di jelaskan pada sebuah hadist
yang artinya :
"aku ini hannya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah"HR. Muslim
Bersamaan dengan itu sifat marah merupakan api
yang di kobarkan oleh setan dalam hati manusia, untuk merusak agama dan diri
mereka.karena dengan kemarahan orang dapat menjadi gelap mata, sehingga dia
bisa melakukan tindakan atau perkataan yang berakibat buruk baginya dan bagi
agamanya. oleh karena itu hamba-hamba allah swt yang bertakwa mereka selalu
mampu meredam kemarahan mereka karena allah swt. allah swt menguji mereka
dengan sifat ini, seperti yang sudah allah jelaskan dalam firmannya yang
artinya :
"orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) beik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan"Qs. Ali-Imran ayat 134
Maksud dari ayat di atas adalah ketika kita
di sakiti orang lain yang menyebabkan timbulnya kemarahan dalam diri meraka,
maka mereka tidak melakukan sesuatu yang di inginkan oleh watak kemanusia diri
mereka atau melampiaskan kemarahan, akan tetapi mereka justru menahan kemarahan
dalam arti bersabar tidak membalas orang yang menyakiti kita, lalu seperti apa
cara rosulullah meredam amarahnya?. dalam suatu riwayat rosulullah pernah
bersabda yang artinya :
"orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah"HR. Malik
Kemarahan
Rosulullah saw
Kisah nabi muhammad saat marah, rosulullah saw juga pernah marah, karena
beliau juga manusia yang memiliki sifat manusia. tetapi marahnya rosulullha
dapat di pastikan semuanya di tujukan pada satu sebab, yaitu sesuatu yang
berhubungan dengan kepentingan agama dan buka kepentingan pribadinya. sebagai
guru seluruh umat manusia dan sebagai petunjuk menuju ke jalan yang lurus
rosulullah saw juga memerlukan marah untuk memberikan penekanan, bahwa hal tertentu
tidak boleh di lakukan oleh umatnya. berikut catatan menurut riwayat tentang
marahnya rosulullah.
Catatan riwayat kisah nabi muhammad saat marah
1. Ketika peperangan.
Rosulullah marah ketika mendengar laporan
bahwa dalam medan peperangan salah satu prajuritnya membunuh orang yang
mengatakan "laa ila ha ilallah" yang artinya tiada tuhan selain
allah, dan prajurit itu membunuhnya karena dia menyangka orang itu melafalkan
kalimat itu hannya untuk menyelamatkan dirinya. rosulullah saw pun menyalahkan
prajuritnya dan berkali-kali mengatakan :
" apakah engkau membunuhnya setelah dia mengatakan laa ilaha illallah"HR. Al-Bukhari
2. Seorang lelaki memakai cincin emas
Pada suatu hari rosulullah saw pernah melihat
seorang lelaki yang memakai cincin emas, melihat pelanggaran agama itu
rosulullah marah dan beliau pun mencabut cincin itu dari tangan lelaki itu dan
melemparkannya ke tanah, hal ini di jelaskan pada sabda rosulullah yang artinya
:
"salah seorang di antara kalian sengaja menceburkan diri ke jilatan api dengan menggunakannya (cincin emas) di tangannya"HR. Muslim
3. Perselisihan antara seorang sahabat nabi
dengan orang yahudi
Perselisihan itu membuat orang yahudi itu
bersumpah, 'demi zat yang telah memilih musa di antara manusia lainnya'.
ungkapan sumpah ini membuat sahabat rosulullah itu marah dan menampar orang
yahudi tersebut. 'kamu mengatakan zat yang telah memilih musa di antara manusia
lainnya, sedang ada nabi muhammad saw di tengah-tengah kita' ucapan sahabat
rosulullah, tetapi orang yahudi tersebut tidak terima atas perlakuan tersebut
dan ia pun bergegas datang menemui rosulullah saw untuk melaporkan kejadian
itu, mendengar aduan itu rosulullah marah dan mengatakan :
"janganlah kalian mengunggulkan nabi yang satu dengan nabi lainnya"
HR. Bukhari
Itulah beberapa riwayat yang menjelaskan Kisah nabi muhammad saat marah, namun jika rosulullah harus marah kepada seseorang
rosulullah tidak langsung menegurnya di depan umum, rosulullah tidak ingin
menjatuhkan harga diri orang yang bersalah tersebut, walaupun rosulullah
menegurnya di tempat umum rosulullah tidak pernah menyebutkan orang yang di
tegurnya tersebut untuk menjaga perasaannya.
Pada intinya rosulullah saw tau dan mampu
mengendalikan emosi, dan mau melakukan sesuatu yang beliau tau dan mampu
melaksanakannya. dan itulah idealnya tau, mampu, dan mau. sedangkan sebagian
kita sudah tau keberadaan kemarahan dan juga tau efek negatif marah dan emosi
yang tak terkendali, namun terkadang kita tak mau melakukannya, itu artinya
kita tau, dan mampu tetapi kita tidak mau.
Demikianlah penjelasan dari kami, semoga dengan
adanya Kisah nabi muhammad ini kita dapat menjadikannya sebuah contoh yang baik agar dapat mengontrol dan menahan amarah kita. dan semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua, jangan lupa untuk membagikan informasi ini di media sosial
anda atau SHARE, karena sebagai umat
muslim kita harus saling membagi agar kita saling melengkapi. Terima Kasih.
0 Response to "Kisah nabi muhammad saw saat marah beserta alasannya"
Post a Comment